ARTIKEL 6
KONDISI POSITIF DAN PELUANG
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
A.
Kondisi
Positif Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Informasi
merupakan - jiwa dari suatu institusi, demikian pula Sistem Informasi Kesehatan
merupakan - jiwa dari institusi kesehatan. Kondisi Sistem
Informasi Kesehatan yang kuat akan mampu mendukung upaya-upaya dari Institusi
Kesehatan. Penguatan Sistem Informasi Kesehatan secara tidak langsung akan
turut pula memperkuat Sistem Kesehatan Nasional. Agar Visi dan Misi Sistem
Informasi Kesehatan tercapai maka upaya penguatan harus terarah, saling terkait
dan dengan langkah-langkah dan strategi yang jelas dan komprehensif oleh karena
itu perlu disusun suatu Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi
Kesehatan.
Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 192/Menkes/Sk/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan
Sistem Informasi Kesehatan Indonesia maka strategi pengembangan SIKNAS mengacu
pada Keputusan tersebut dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 511/Menkes/SK/
V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Untuk itu Visi yang ditetapkan untuk pengembangan
SIKNAS mengacu pada Kepmenkes Nomor 192 Tahun 2012 dan mendukung visi
Kementerian Kesehatan yaitu: Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan
terintegrasi pada tahun 2014 yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan
dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu analisis dari
sistem informasi kesehatan yang tepat guna, agar sistem informasi kesehatan
yang dikembangkan benar-benar dapat mendukung terwujudnya visi “Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Analisis situasi yang dilakukan salah
satunya dapat menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yaitu analisis
antarkomponen dengan memanfaatkan deskripsi SWOT setiap komponen untuk
merumuskan strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan
mutu sistem informasi kesehatan secara berkelanjutan.
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan/kondisi
positif), Weakness (kelemahan internal sistem),Opportunity (kesempatan/
peluang sistem), dan Threats (ancaman/ rintangan/
tantangan dari lingkungan eksternal sistem). Kekuatan yang dimaksud adalah
kompetensi khusus yang terdapat dalam sistem, sehingga sistem tersebut memiliki
keunggulan kompetitif di pasaran. Kekuatan dapat berupa: sumber daya,
keterampilan, produk, jasa andalan, dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat
dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan masyarakat
di dalam atau di luar sistem. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam hal sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang
serius bagi penampilan kerja sistem informasi kesehatan. Adapun peluang adalah
berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi sistem tersebut, sedangkan
ancaman/tantangan merupakan kebalikan dari peluang. Tantangan yang mungkin
muncul sehubungan dengan pengembangan sistem informasi kesehatan pada dasarnya
berasal dari dua perubahan besar yaitu tantangan dari otonomi daerah dan
tantangan dari globalisasi. Dengan demikian ancaman/tantangan adalah
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan sistem.
Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan analisis
strategis. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk memaksimalkan
peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan untuk
meminimalisasi kelemahan sistem dan menekan dampak ancaman yang timbul dan
harus dihadapi. Analisis SWOT dapat diterapkan dalam tiga bentuk untuk membuat
keputusan strategis, yaitu:
1.
Analisis SWOT memungkinkan penggunaan kerangka
berfikir yang logis dan holistik yang menyangkut situasi dimana organisasi
berada, identifikasi dan analisis berbagi alternatif yang layak untuk
dipertimbangkan dan menentukan pilihan alternatif yang diperkirakan paling
ampuh.
2.
Pembandingan secara sistematis antara peluang dan
ancaman eksternal di satu pihak, serta kekuatan dan kelemahan internal di pihak
lain.
3.
Analisis SWOT tidak hanya terletak pada penempatan
organisasi pada kuadran tertentu akan tetapi memungkinkan para penentu strategi
organisasi untuk melihat posisi organisasi yang sedang dianalisis tersebut
secara menyeluruh dari aspek produk/ jasa/ informasi yang dihasilkan dan pasar
yang dilayani.
TABEL DESKRIPSI SWOT
|
STRENGTH ( KEKUATAN )
|
WEAKNESSES
(
KELEMAHAN )
|
|
|
|
OPPORTUNITIES ( PELUANG )
|
THREATHS ( ANCAMAN )
|
|
|
B.
Peluang
Sistem Informasi Kesehatan
1.
SIK di Dinas Kesehatan pernah
dikembangkan
Dinas Kesehatan pada bebera tahun yang lalu sudah ada kegiatan ke arah
pengembangan SIK provinsi namun keberlanjutannya perlu ditingkatkan. Oleh
karena itu komitmen dari berbagai pihak khususnya Dinas Kesehatan itu sendiri
perlu ditingkatkan sehingga pengembangan SIK itu sendiri dapat dilaksanakan dan
memberikan suatu manfaat berupa informasi yang dapat digunakan dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2.
Tersedianya SDM untuk mengelola SIK
Pelatihan bagi tenaga pengelola SIK juga telah dilaksanakan oleh vendor
yang mana pada saat itu telah dilatih tenaga administrator dan user serta dari
pihak Dinas Kesehatan Kota serta Rumah Sakit, ditambah lagi dengan pelatihan
yang diikuti dalam pelaksanaan SIKNAS on line yang diselenggarakan di Bandung
serta tersedianya tenaga-tenaga IT . Dengan melihat potensi SDM yang ada ini maka pengembangan SIK sudah saatnya
dilaksanakan.
3.
Pemekaran beberapa Kabupaten baru
Dengan dimekarkannya beberapa kabupaten yang baru merupakan peluang bagi
pengembangan SIK tingakat kabupaten karena dengan makin desentralisasinya maka
alur pelaporan dari kecamatan dapat lebih dipercepat waktunya, serta keakuratannya
dapat dipercaya. Data dari puskesmas tersebut di rekap di tingkat kabupaten
kemudian diteruskan ke provinsi. Pemekaran ini juga memperpendek rentan kendali
pelayanan kesehatan dan akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4.
Adanya kerja sama dengan Departemen
Kesehatan RI
Adanya kerjasama dengan Pihak Departemen Kesehatan dalam pengadaan
sarana dan prasaranan pendukung SIK serta adanya dukungan dana merupakan
peluang yang perlu dikembangakan dan ditingkatkan kerjasama dari pihak Dinas
Kesehatan dengan Pihak Pusdatin Depkes. Peningkatan pendidikan dan pelatihan
bagi tenaga pengelola SIK
5.
Adanya kerja sama dengan instansi
terkait
6.
Pengembangan kebijakan dan standar
dilaksanakan untuk mewujudkan
SIK yang terintegrasi, yang dapat menyediakan data secara real time yang mudah
diakses dan berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision
Support System).
7.
Penguatan manajemen SIK pada semua
tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional
yang jelas, pengembangan dan penguatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan TIK, serta penguatan
advokasi bagi pemenuhan anggaran.
8.
Peningkatan kerjasama lintas program dan
lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan
Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.
9.
Penetapan kebijakan dan standar SIK
dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang kesehatan.
10.
Peningkatan
penyelenggaraan sistem pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpanan,
diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan SIK terintegrasi.
11.
Pengembangan Bank Data Kesehatan harus
memenuhi berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses
dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang
berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.
12.
Pemanfaatan TIK dilakukan dalam menuju
upaya pengumpulan data disaggregate/individu.
13.
Pengembangan SDM pengelola data dan
informasi kesehatan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan Perguruan
Tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM
kesehatan lainnya.
14.
Pengembangan dan
penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
termasuk lintas sektor dan masyarakat madani.
15.
Peningkatan budaya penggunaan data
melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum
informatika kesehatan yang ada.
16.
Peningkatan penggunaan solusi-solusi
eHealth untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan kekurangan
sumberdaya manusia dalam sistem kesehatan.
REFERENSI
- https://oshigita.wordpress.com/2014/01/21/analisis-situasi-sistem-informasi-kesehatan/
- https://marhein.wordpress.com/2008/01/31/peluang-dan-tantangan-pengembangan-sistem-informasi-kesehatan-di-maluku/
- https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/43372137/Modul_Kuliah_SIK_Lengkap_2014-Revisi_220814.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1506438740&Signature=kni1YekxLXsby%2Bm7MA%2BXi8ScMwE%3D&response-content-disposition=attachment%3B%20filename%3DMODUL_SISTEM_INFORMASI_KESEHATAN_Revisi.pdf


Tidak ada komentar:
Posting Komentar